23 Desember 2009

WASPADAI HANTU “DISLIPIDEMIA”

APA DISLIPIDEMIA ITU ?
Dislipidemia adalah gangguan kesehatan akibat kelainan lemak dalam darah. Pada dislipidemia kadar lemak-lemak jahat yaitu LDL kolesterol dan trigliserida mengalami peningkatan. Sebaliknya kadar lemak yang baik yaitu HDL kolesterol justru mengalami penurunan.
LDL kolesterol dan Trigliserida disebut lemak jahat karena lemak ini membawa kolesterol dari dalam hati dan melepaskannya pada dinding pembuluh darah. Keadaan ini bisa menimbulkan timbunan kolesterol (plak) pada dinding pembuluh darah yang disebut ateroma. Ateroma menyebabkan penyempitan dan pengerasan pembuluh darah yang dinamakan aterosklerosis. Kalau penyempitan ini terjadi di pembuluh darah jantung akan menyebabkan jantung koroner, bila terjadi di ginjal akan menyebabkan gagal ginjal dan bila terjadi di otak akan menyebabkan stroke.
HDL kolesterol disebut lemak yang baik karena jenis ini berperan mengangkut kolesterol yang tercecer pada dinding pembuluh darah dan dibawa kembali ke hati. Dengan kata lain HDL kolesterol mencegah terjadinya aterosklerosis sehingga tidak terjadi penyakit jantung koroner.
Sekarang yang mesti kita pikirkan adalah bagaimana caranya agar lemak jahat dalam darah kita tidak meningkat dan sebaliknya lemak baiknya tidak menurun.
BAGAIMANA CARANYA ?
1. Karena kolesterol dan lemak merupakan aktor utama dalam kasus ini maka kita harus membatasi asupan zat tersebut dari makanan kita.
2. Karena kolesterol hanya terdapat pada sumber hewani maka kita harus membatasi makanan dari sumber hewani terutama yang tinggi kolesterol
3. Kolesterol juga diproduksi dalam tubuh kita dan dalam jumlah besar dikeluarkan ke dalam usus sebagai komponen getah empedu. Kolesterol dalam getah empedu yang dikeluarkan ke usus akan diserap kembali kedalam darah dan dibawa ke hati. Oleh karena itu proses penyerapan ini harus dihambat agar tidak berlebihan. Penelitian Anderson dari Kentucky Medical scool menunjukkan bahwa peningkatan asupan serat dapat menghambat proses penyerapan kolesterol dalam usus. Maka makanan kita harus cukup serat, gitu mas.
4. Karena dislipidemia juga merupakan akibat dari gaya hidup sedentary yaitu pola hidup yang kurang aktivitas maka untuk mencegah/menanggulanginya diperlukan olah raga, khususnya yang meningkatkan endurance. Bukan olah raga yang kompetitif seperti sepak bola, badminton, tennis dsb. Tapi olah raga yang dibutuhkan adalah yang memenuhi persyaratan sebagai berikut :
Dilakukan secara kontinyu, teratur. Jadikan olah raga ini sebagai bagian dari gaya hidup
o Frekuensi 3 – 4 kali/minggu.
o Durasi 30 – 45 menit.
o Intensitas minimal. Dengan kata lain olahraga harus menghasilkan keringat
o tanpa terengah-engah serta tidak menimbulkan perasaan lelah.
Contoh olah raga : renang atau bersepeda pelan-pelan, Treadmil atau jogging, dan senam.
5. Karena dislipidemia juga dipengaruhi oleh stress, maka hindarkan diri anda dari stress. Stress memicu adrenalin yang dapat meningkatkatkan kadar gula darah, kolesterol dan tekanan darah.
PENGATURAN MAKANANNYA GIMANA ?
1. Makanan yang tinggi kolesterol harus dihindari, seperti otak, jerohan, daging merah yang berlemak dan kuning telur. Ayam masih boleh digunakan, tapi sebaiknya hindari bagian kulit , jerohan, leher, kepala, kaki dan sayap., karena kandungan lemaknya cukup tinggi. Sebaiknya perbanyak penggunaan ikan (terutama ikan laut) dan bahan pangan nabati seperti tempe, tahu, kacang-kacangan dan hasil olahannya.
2. bagi penderita dislipidemia sebaiknya menggunakan susu rendah lemak atau non fat.
3. kurang konsumsi udang , cumi kepiting dan kerang. Bila makan udang, makan bersama kulitnya lebih dianjurkan. Karena chitosan dalam kulit dalam kulit udang merupakan bahan anti kolesterol.
4. biasakan memasak dengan menumis, merebus, menanak, memepes dan memanggang. Batasi penggunaan minyak, santan, margarin, mentega. Gunakan minyak jagung, minyak kedelai, minyak zaitun , minyak kacang maupun minyak biji matahari. Tetapi hindarkan pemasakan dengan panas tinggi, karena akan menghasil asam lemak trans yang juga berbahaya untuk kesehatan jantung dan pembuluh darah. (baca juga bahaya asam lemak trans)
5. Kurangi karbohidrat sederhana seperti gula, madu, dan makanan manis lainnya seperti kecap, abon, dendeng, coklat, dodol dsb. penggunaan gula dan makanan manis lainnya akan meningkatkan kadar trigliserida dalam darah.
6. Perbanyak makan sayuran dan buah, terutama dengan kandungan serat larut air tingggi seperti labu siam, terong, oyong/gambas, lobak, melon, semangka, pepaya, belimbing, jambu, pisang, apel, pir dsb. Hindari buah yang banyak menghasilkan gas seperti duren, nangka, nanas.
7. Hindari minuman dan makanan yang beralkohol seperti minuman keras dan tape.
8. Berhenti merokok.

dikutip dari berbagai sumber.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar